BANGKALAN, - Aliansi Pemuda dan Mahasiswa Peduli (APMP) Jawa Timur mengadakan audensi dengan Pj Bupati Bangkalan, Arief M. Edie, Jumat (17/05/2024). Pertemuan ini berlangsung di Loby Kantor Pemda Bangkalan, Jalan Soekarno-Hatta 35 Bangkalan. Dalam kesempatan tersebut, Pj Bupati menyambut baik kehadiran APMP yang datang untuk memberikan konsep dan masukan bagi pemerintah daerah.
"Alhamdulillah, ini kunjungan dari teman-teman APMP Jawa Timur yang sangat memperhatikan perkembangan Bangkalan saat ini dan terus memberikan support kepada Bangkalan. Kehadiran beliau-beliau ini dengan surat untuk memberitahukan audensi. Saya sampaikan terima kasih, mohon maaf jika kami, Pemda belum bisa memberikan yang terbaik. Tetapi terus berusaha untuk memberikan yang terbaik dan Dia juga hadir untuk memberikan konsep dan masukan-masukan untuk Pemda, " ujar Arief M. Edie kepada media.
Arief juga menjelaskan mengenai penggunaan e-katalog dalam proses pengadaan barang dan jasa. Ia menekankan bahwa sistem e-katalog sudah diatur secara jelas dan transparan, sehingga memudahkan dalam menentukan barang yang layak dibeli.
"Terkait itu semua, apabila ada proyek-proyek di Bangkalan ini belum ada penyedia melalui e-katalog, tentunya harus melalui proses lelang. Proses lelang, saya sudah minta sesuaikan dengan peraturan yang berlaku. Tidak kemudian harga paling rendah dimenangkan, nggak. Karena harga harus melalui proses harga kewajaran dan logika berpikir, " jelasnya.
Dalam audensi tersebut, Pj Bupati Bangkalan juga menegaskan bahwa dirinya tidak pernah meminta apapun dari OPD atau pengusaha terkait proses lelang.
Baca juga:
Kemendagri Komitmen Dukung Pelaksanaan PPKSP
|
"Saya tidak pernah memungut apapun dari OPD. Saya minta prosentase juga tidak. Apalagi saat ini. Saya ingatkan kepada seluruh pengusaha. Ikuti lelang sesuai prosedur. Tidak ada lagi menitipkan uang di depan untuk dimenangkan. Tidak! Jadi, tolong dipahami ini, jangan terpengaruh isu-isu di luar, atau mungkin pihak-pihak yang mengatasnamakan saya untuk melakukan itu. Tidak pernah, " tegas Arief.
Arief menutup pernyataannya dengan menekankan pentingnya berpikir realistis dan logis dalam pengambilan keputusan, serta memastikan bahwa segala masukan tetap akan dipertimbangkan meski keputusan akhir berada di tangannya.
"Saya berpikir secara realistis dan berpikir secara logika. Masukan boleh, tetapi keputusan tetap ada di tangan saya, tidak boleh diarahkan oleh orang lain, " pungkasnya.